''Tugas KWN setelah UTS''



  

PEMINIMALISIRAN TINDAK KRIMINAL PENCURIAN PADA MINIMARKET 24 JAM DI DAERAH JAKARTA

Nama Anggota :
1. Irvan Maulana Firadus                    (H1A011024)
2. Febiyanto                                        (H1A011050)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
JURUSAN MIPA
PROGRAM STUDI KIMIA
PURWOKERTO
2012

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
          Seiring dengan berkembangan zaman yang semakin modern, maka kebutuhan akan barang dan jasa setiap orang semakin meningkat tiap tahunnya. Namun di lain pihak pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat tidak diiringi dengan pertumbuhan perokonomian yaitu pada sektor lapangan pekerjaan yang memadai dan seimbang.
            Hal diatas mengakibatkan berbagai gejala sosial seperti tindak kriminal yang akhir-akhir ini marak terjadi di daerah ibu kota Jakarta. Tindak kriminal berupa pencurian pada minimarkert yang beroperasi 24 jam  marak terjadi dimana-mana. Kejadian pencurian ini merupakan gejala sosial yang akan membuat keresahan di lingkungan masyarakat. Keresahan dan ketidakamanan ini dapat memicu gejala atau masalah lainnya sehingga mengganggu stabilitas baik pertahanan dan keamanan, perekonomian, politik sehingga diperlukan penangan yang serius dari berbagai elemen agar kasus pencurian ini dapat ditanggulangi.  
2. Rumusan Masalah
            2.1 Apa latar belakang pencurian pada minimarket di daerah Jakarta marak terjadi?
            2.2 Apa solusi terbaik dalam mengatasi masalah tersebut?
 3. Tujuan
3.1 Menentukan intensitas  maraknya pencurian pada minimarket pada tahun 2011 dan pada tahun 2012 di daerah Jakarta.
3.2 Memberikan gambaran umum pencurian minimarket di daerah Jakarta.
3.2 Memberikan solusi-solusi guna menurunkan tindak kriminal pencurian pada minimarket di daerah Jakarta.
4. Metode
            Metode yang digunakan adalah metode studi pustaka yang bersumber pada buku dan informasi media massa seperti internet.

BAB II
ISI
1. Motif Perampokan
Aksi perampokan di Jakarta semakin menakutkan. Tak hanya dengan golok, para pelakunya pun kini sudah menggunakan senjata api untuk mengancam korbannya ( Bayu Marahemjati, 2012). Perampokan terhadap minimarket 24 jam kini mulai marak. Perampokan terjadi secara sporadis di beberapa tempat. Di Jakarta Selatan, ada tiga lokasi perampokan minimarket, yakni Ciputat, Pasar Minggu, dan Jagakarsa.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Budi Irawan menduga para pelaku bisa saja berasal dari komplotan yang sama. Hal ini dilihat dari modus kejahatan yang mirip. "Dilihat dari tempat kejadian perkara, korban diikat dengan sumbu kompor, diduga sama," ungkap Budi, Senin (9/1/2012), di Mapolrestro Jakarta Selatan. Ia melanjutkan, motif utama para perampok minimarket ini adalah uang tunai yang berada di dalam brankas. Selain itu, pelaku biasanya juga mengambil barang-barang, seperti rokok dan susu, yang mudah dijual lagi. "Pelaku juga berjumlah 5-6 orang dan selalu beraksi pada pukul 03.00-04.00," tutur Budi.
Kepolisian, kata Budi, saat ini tengah mengamati pola para pelaku hingga akhirnya nanti bisa menyimpulkan apakah para pelaku satu jaringan atau bukan. Selain itu, kepolisian juga akan berkoordinasi dengan kepolisian di wilayah lain untuk menelusuri jejak pelaku. "Koordinasi kami lakukan karena kasus ini tidak hanya terjadi di Jakarta Selatan. Dilakukan sporadis di tempat-tempat lain yang sasarannya minimarket yang tidak memiliki alat bantu kamera atau penjaga," ujarnya.
2. Daftar Kejadian Pencurian
Berikut data kasus pencurian dengan kekerasan (curas) minimarket pada 2012.
1.1 Bulan Januari terjadi sembilan kasus curas di antaranya: Alfamart Dewi  Sartika RT 04/08 No. 10 Kelurahan Margahayu, Bekasi, tanggal 4 Januari  2012, jam 04.30; Circle K Rawamangun RT 08/02, Rawasari, Cempaka Putih,  Jakarta Pusat, 4 Januari 2012, pukul 06.00; Circle K Jalan Wahid Hasyim  No. 56, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, 5 Januari 201e, pukul 10.48; Circle K  Jalan KS Tubun No. 17 Slipi, Jakarta Barat, 8 Januari 2012, pukul  15.30; Indomaret Jati, Pulo Gadung, Jakarta Timur, 9 Januari 2012,  17.30; Alfamart Jalan Raya Jombang, Pondok Pucung, Tangerang, 10 Januari  2012, 01.30; Circle K Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, 13  Januari 2012, pukul 11.35; Indomaret Paseban Raya, Jakarta Pusat, 14  Januari 2012, pukul 13.30, dan Alfa Express Cilandak KKO, 16 Januari,  pukul 06.00.
NO
Bulan
Kejadian
1.
Februari
terjadi di Alfamart Lenteng Agung Timur, Srengseng  Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, 23 Februari 2012, pukul 04.30.
2.
Maret
Indomart Jalan Pemuda No. 4 RT02/04 Kranji, Bekasi, 8 Maret 2012, pukul 02.45.
3.
April
, Alfamart Jalan Paspostel RT04/08 Jati Asih, Bekasi, 5 April  2012, pukul 04.30; Indomart RE Matadinata RT03/09 No. 4 Cipayung,  Jakarta Timur, 9 April 2012, pukul 04.10; Alfamart Jati Mulya RT08/07,  Tambun Bekasi, 13 April 2012, 03.30; Indomart Jalan Siliwangi, Sepanjang  Jaya, Bekasi, 22 April 2012, pukul 22.45; Alfamart Jalan Mangga Besar,  Jakarta Pusat, 22 April 2012, pukul 05.30; Indomart Jalan Moh. Kahfi RT  07/02 Ciganjur, Jakarta Selatan, 23 April 2012, pukul 05.00; Indomart  Jalan Bekasi Timur Raya IV, Pulo Gadung, Jakarta Timur, 24 April 2012,  pukul 01.00; dan Alfamart Jalan Mangga RT01/11 No 31-25, Tugu Utara,  Koja, Jakarta Utara, 27 April 2012, pukul 03.30.
4.
Mei
Indomart Jalan Priyang RT10/08 Pondok Jagung, Serpong  Tangerang, 4 Mei 2012, pukul 04.00 dan Alfamidi Jalan Letjen Soetopo BSD  Blok E8/10, Serpong, Tangerang, 6 Mei 2012, pukul 05.15.

            Selain itu, dari data Polda Metro Jaya, dalam kurun waktu Desember 2011 hingga awal Januari 2012, setidaknya ada delapan kasus perampokan minimarket di wilayah Jabodetabek. Pelaku perampokan itu menggunakan senjata api dan menggasak uang hingga puluhan juta rupiah.
2. Solusi Peminimalisiran Tindak Pencurian
            2.1 Penggunaan kamera CCTV
Kepolisian Daerah Metro Jaya menyarankan kepada pemilik minimarket untuk membekali petugas keamanan mereka dengan senjata gas atau air softgun guna mengantisipasi aksi perampokan. "Satpam bisa dibekali senjata gas untuk membela diri. Bisa berkoordinasi dengan Direktorat Intel yang akan menyeleksi izin pemakaian," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar, Selasa, 10 Januari 2012. Selain itu, pengelola diimbau melengkapi toko dengan kamera pemantau atau CCTV. Hal ini untuk membantu kerja polisi bila terjadi tindak kejahatan. "Bila ada CCTV, pelaku akan berpikir jika ingin melancarkan aksi kejahatan," kata dia.
2.2 Pengurangan jam operasi
2.3 Sistem perventif
Sejauh ini, rupanya mereka masih kebingungan dalam menerapkan strategi untuk melumpuhkan para peramok. "Kami akan memilih sistem preventif. Karena pengamanan refresif ternyata kurang efektif," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, di Jakarta, Minggu (13/5). 
Polda Metro Jaya berharap, pengamanan dengan sistem preventif segera dilaksanakan. Pasalnya, penjarahan minimarket masih menjadi pilihan  para perampok. Ia menuturkan bahwa sejak Januari hingga Mei 2012 telah terjadi 21 aksi perampokan  minimarket di Jakarta. Karena itu, tegas Rikwanto, pihaknya berjanji akan lebih fokus melakukan pengamanan. 


BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
            Pola tindak kriminal di daerah Jakarta terutama kasus pencurian baik uang atau barang-barang minimarket marak terjadi hampir setiap hari pada minimarket yang beroperasi 24 jam. Para pelaku, akhir-akhir ini tidak hanya menggunakan golok atau benda tajam lainnya namun tak jarang pelaku menggunakan senjata api dalam aksinya. Para pelaku yang umumnya berkelompok datang kemudia memaksa pada petugas kasir untuk menyerahkan uang atau barang lainnya. Suatu kasus, korban terlihat  di tempat kejadian dengan diikat dengan sumbu kompor. Setelah itu, para pelaku kabur dengan merusak kamera CCTV.
            Solusi dalam menghadapi maslah tersebut dapat dengan pemberian keterampilan pada petugas keamanaan (satpam) dibekali senjata gas dengan berkoordinasi dengan Direktorat Intel yang akan menyeleksi izin pemakaian, pengurangan waktu operasi buka minimarket didaerah Jakarta untuk pengamanan yang kurang ketat, penambahan kamera CCTV yang tersembunyi sehingga menjadi informasi yang akurat apabila terjadi tindak pencurian.
2. Saran
            Penulisan makalah ini masih memiliki kendala baik dari segi pengumpulan data yang hanya terbatas pada sumber informasi tidak dapat menggunakan studi lapangan untuk memperkuat isi yang ada pada makalah ini.
  
DAFTAR PUSTAKA


Artikel yang Sama:

Bagikan Artikel Ini :

Posting Komentar

Artikel Yang Banyang Dicari

 
Support : Maju Terus Pantang Menyerah | Universitas Jenderal Soedirman | Purwokerto
Angkatan © 2011. Ilmu Kimia - Kimia Fakultas MIPA
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger